Perjuangan tenaga medis terlatih di masa pandemi COVID-19 memang tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah pahlawan yang berjuang tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan nyawa manusia dari ancaman virus mematikan ini.
Menurut dr. Erlina Burhan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tenaga medis terlatih merupakan garda terdepan dalam penanggulangan pandemi ini. Mereka harus siap sedia 24 jam untuk merawat pasien, meskipun risiko terpapar virus sangat tinggi. “Perjuangan mereka patut diapresiasi dan diberikan penghargaan yang layak,” ujar dr. Erlina.
Selama pandemi COVID-19, tenaga medis terlatih harus menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari ketersediaan alat pelindung diri yang terbatas, hingga tekanan mental akibat beban kerja yang berat. Namun, mereka tetap semangat dan berjuang untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.
Menurut dr. Andi Kurniawan, seorang dokter spesialis penyakit dalam, perjuangan tenaga medis terlatih seharusnya mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. “Mereka butuh perlindungan dan penghargaan agar bisa bekerja dengan tenang dan fokus,” ujar dr. Andi.
Tak hanya itu, tenaga medis terlatih juga perlu mendapatkan dukungan psikologis selama pandemi ini. Menurut psikolog klinis, dr. Anisa Dewi, tekanan dan stres yang dirasakan oleh tenaga medis bisa berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. “Penting bagi mereka untuk memiliki wadah curhat dan dukungan emosional selama menjalani tugas di tengah pandemi ini,” ujar dr. Anisa.
Dengan begitu, perjuangan tenaga medis terlatih di masa pandemi COVID-19 tidak boleh diabaikan. Mereka adalah garda terdepan yang pantang menyerah dalam melawan virus mematikan ini. Mari kita berikan dukungan dan apresiasi yang layak untuk mereka, karena merekalah pahlawan sejati dalam menghadapi krisis kesehatan ini.